Henny Dimanja, Loudry Dipaksa

|

KELUARGA Maspaitella menghiasi belantika olahraga di tanah air. Leo Maspaitella pernah sukses sebagai atlet bola voli dan lari. Istrinya, Paulina, adalah salah satu andalan Indonesia pada pesta olahraga Ganefo 1962 di Jakarta. Darah atlet pasangan itu turun kepada dua anak mereka, Henny Maspaitella dan Loudryans Maspaitella. Henny dikenal sebagai mantan ratu atletik Indonesia, sementara Loudry adalah salah legenda bola voli Indonesia.

Latihan ekstrakeras serta disiplin tinggi menjadi kunci sukses Henny dan Loudry. ''Selain itu, rahasianya adalah menghilangkan status orang tua dan anak pada saat latihan. Anak-anak tetap harus berlatih ekstrakeras meskipun orang tuanya pelatih,'' ungkap Leo.

Memang tidak mudah menjaga hubungan ayah dan anak saat proses latihan. ''Anak-anak sering protes. Terutama Henny. Dia paling rewel dan manja kalau latihan keras sedikit. Mungkin karena dia wanita sehingga pinginnya tidak latihan yang keras," ungkapnya.

Tapi, hal itu tak membuat Leo mengubah pola latihan. Dia justru memberikan hukuman bila anak-anaknya tidak disiplin. Sanksi itu biasanya berupa tambahan porsi latihan. Hal itu sekaligus untuk menguatkan mental.

''Saya merasa pola latihan yang saya terapkan memang benar. Latihannya memang keras, tapi tidak ngawur. Ini yang harus dibedakan. Keras bukan berarti ngawur,'' kata Leo.

Meski tegas, Leo tak memaksakan kehendak agar kedua anaknya menekuni profesi sebagai atlet. Pilihan itu murni datang dari hati kedua buah hatinya tersebut. Untuk Loudry, Leo memang memaksa sang putra berlatih voli. Itu karena dia melihat Loudry punya bakat di olahraga tersebut.

''Kalau Henny, sejak awal dia memang memilih atletik. Dia ingin namanya disebut jika menajadi juara. Kalau Loudry, awalnya dia memilih sepak bola. Saat itu saya tak melihat bakat Loudry sebagai pesepakbola, tapi sebagai pemain voli. Karena itu saya beri pengertian kepadanya agar menekuni voli,'' papar Leo.
Sumber:Jawa Pos

0 komentar: