Muhamad Khasoni Mufid : Siap Membawa Pemkab Jember ke Final Four

Sepak terjang The Rising Star asal Jember Pemkab Muhamad Khasoni pada Proliga 2008 kali ini mendapatkan perhatian khusus dari para pengemar voli tanah air, terbukti lajang yang belum genap berusia 20 tahun ini terpilih untuk meramaikan All Star (tarung bintang Proliga 2008) yang akan digeber di Solo Jateng, 22 Maret 2008 ini.

Ayahnya lah, Bpk.Dur Rohtun Nasikin yang pertama sekali mengenalkan olah raga bola voli ini kepada pemain yang akrab dipanggil Soni itu. “Waktu itu, saya masih menuntut ilmu di kelas 3 SMP Negri 2 Pulo Kulon Grobogan”, kenang Soni. “Dan pertama sekali kenal dengan olah raga ini saya sudah langsung jatuh cinta”, ungkapnya.

Posisi sebagai open spiker sudah dilakoni pemain setinggi 187 cm ini sejak masuk club JVC Purwodadi tahun 2004. Khasoni jeli untuk memanfaatkan kelebihannya,yaitu jump atau lompatan yang tinggi. “Hal inilah yang menguntungkan saya menjadi seorang open spiker, tapi defend saya kurang bagus. Inilah kadang yang menjadi kelemahan saya”, sesal Khasoni.Namun dengan latihan yang terencana dan berkesinambungan saya akan memperbaiki kelemahan saya ini”, ungkap pengemar badminton ini

Mengaku kecewa karena pernah gagal tes masuk timnas voli Seagames 2007, namun kegagalan itu tidak membuat Khasoni putus asa.Dia berusaha memperbaiki kekurangan yang ada untuk persiapan jika suatu saat nanti dipanggil masuk timnas lagi. “Menjadi salah satu angota inti di timnas merupakan cita-cita saya”, harap pemain kelahiran 9 Oktober 1988 ini.

“Dan saya sangat berharap bisa masuk di line up 12 untuk pelatnas kualifikasi olimpiade yang akan berlangsung di spanyol pada tangal 30 Mei – 3 Juni 2008 mendatang”, lanjut Khasoni.

Ketika bertanding, kerapkali tekanan datang dari permainan yang kurang bagus, kerjasama tim yang kurang kompak, atau tekanan dari penonton maupun wasit. “Saya suka berlari dan berteriak untuk mengatasi tekanan mental dalam petandingan”, kata sulung dari 3 bersaudara ini.

Andri widiatmoko pemain panutan dan idola Khasoni. “Kemenangan 3-1 atas Bantul Yuso Tomkins waktu laga berlangsung di Bogor yang lalu merupakan pertandingan yang paling berkesan yang pernah saya jalani”, kata Khasoni.“Berkesan bagi saya karena saya bisa mengalahkan idola saya, dan merupakan kemenangan pertama yang di peroleh Pemkab Jember dari 4 pertandingan yang sudah dijalani selama putaran 1 di ajang Sampoerna Hijau Voli Proliga 2008.

Menghadapi putaran 2 Sampoerna Hijau Voli Proliga 2008 yang akan semakin panas ini, Pemkab Jember akan memperbanyak porsi latihan dan memperbaiki kerja sama tim (kekompakan). Soni berharap di putaran ke 2 nanti, tim Pemkab Jember bisa membuat hasil yang lebih baik, sebab tim ini walau baru terbentuk tapi diisi oleh pemain-pemain berpengalaman, yang sudah banyak merasakan atmosfer kerasnya persaingan dunia voli Indonesia.

Atlet yang selalu mengisi waktu senggang disela-sela pertandingan dan latihan ini dengan jalan-2jalan dan nonton dengan teman-teman satu dormitory ini menilai, Surabaya Samator merupakan tim paling diunggulkan dan yang paling solid di Proliga 2008, karena tim ini bertabur atlet pelatnas voli Indonesia.

Dukungan dari klub asalnya sangat besar dalam Khasoni mengikuti Proliga. “Bersyukur saya tidak mendapat hambatan atau halangan untuk meminta izin dari Indomaret (Club asal saya) selama mengikuti Proliga 2008”, ujar pemain yang bercita cita jadi MPV dan ingin membawa tim pemkab Jember masuk final four di Sampoerna Hijau Proliga 2008 ini.

Ketika ditanya tanggapannya mengenai penonton voli Khasoni menjawab, “Hmmmmmmm, baik, mengesankan, dan cukup ramah, terutama wanita,” ungkap Khasoni sambil tersenyum. Namun, Khasoni sedikit menyayangkan kurang dewasanya sikap segelintir oknum penonton waktu terjadi insiden di GOR Pangukan Yogyakarta.

“Mudah – mudahan insiden Jogja tidak akan terulang kembali dimasa datang, karena bagaimanapun sebisa mungkin semua ingin memberikan permainan voli yang baik dan menarik untuk bisa dinikmati dan memuaskan pencita voli tanah air”, demikian Khasoni berharap untuk kemajuan voli Indonesia.

Bravo Soni, kejar dan teruslah berusaha mengapai cita-citamu, karena dengan bercita cita dan berusaha, hidup akan semakin lebih baik dari yang kemarin.

Biodata :

Nama Lengkap : Muhamad Khasoni Mufid

Nama Pangilan : Soni

Tempat/Tgl Lahir : Grobogan Jateng, 9 Oktober 1988

Tinggi/Berat : 187/75

Hobby : Jalan-jalan dan nonton

Makanan Favorit : Semua makanan yang ditusuk (sate)

Ayah : Dur Rohtun Nasikin

Ibu : Sri Ati

Anak : 1/3 bersaudara

Motto : Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin

No punggung : Pemkab Jember Proliga (7) Indomaret (11)

Club Asal : Indomaret Sidoarjo

2004 – Juni 2006 : JVC Purwodadi

Juni 2006 – Sekarang : Indomaret Sidoarjo

Arrange by : donny

Berlliana Marsheilla, Impian Calon Penyiar

Selain jadi pemain bola voli, mimpinya tertambat pada pekerjaan menjadi penyiar.

Jantung aktivitas gadis belia itu selalu berdenyut sejak pagi tiba. Saat kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, masih berselimut udara dingin, kadang-kadang juga kabut, Berlliana Marshella--gadis itu--menyambar sepatu dan kostum latihannya.

Beberapa menit kemudian dia sudah berlari menembus pagi, di tengah rindangnya pepohonan menuju gedung latihan bola voli yang tak jauh dari asramanya. Di sinilah dia berlatih selama dua setengah jam. Itulah menu "sarapan" saban pagi.

"Saya akan terus main voli," katanya kepada Tempo. "Mungkin sampai bola pecah baru berhenti."

Sheilla, begitu dia biasa dipanggil, terobsesi pada olahraga voli sejak sekolah menengah pertama. Angan-angannya sejak dulu adalah terjun di SEA Games 2007 dan Pekan Olahraga Nasional 2008. Demi cita-citanya itu, Sheilla sudah menyerahkan separuh napasnya untuk voli. Pagi hari dia menjalani gemblengan bersama pelatih. Kemudian gadis yang mengidolakan pemain voli Jakarta BNI Taplus, Uus Usansyah, ini bersekolah hingga sekitar pukul 12 siang.

Ia mengisi jeda waktu sepulang sekolah menjelang latihan sore dengan tidur. Malamnya, kembali ia berlatih memukul bola voli sampai capai.

Semua itu dilakoni oleh dara kelahiran Jakarta, 22 Desember 1989, tersebut demi meraih target terbesar sejak masih di SMP, yaitu mewakili DKI Jakarta di PON XVII.

"Dari SMP, saya sudah sangat ingin ikut SEA Games 2007 dan PON 2008. Sekarang SEA Games sudah ikut, tinggal PON," kata penggemar semua makanan yang terbuat dari telur ini.

Setelah PON di Kalimantan Timur, Juni mendatang, Sheilla tidak terlalu peduli apakah ia akan terus dimainkan atau tidak. Yang terpenting cita-cita tercapai. "Syukur kalau DKI juara, jadi banyak tawaran," ujar putri pasangan Kartam Kustiana dan Dermiati Siregar ini. Tawanya berderai.

Sheilla kini adalah andalan klub voli Jakarta Electric PLN. Di klub ini dia menjadi pemain serba bisa. Sebelumnya, dia pernah bergabung dengan Jakarta Bank DKI pada Proliga 2005 dan 2006 serta Jakarta Popsivo Polwan pada Proliga 2007.

Jakarta Electric menjadi "pelabuhan" terakhir Sheilla karena lokasi latihannya dekat dengan sekolahnya. "Saya sudah kelas III, jadi pagi tetap sekolah, sore baru latihan," kata pemain tim barat dalam laga All Stars Proliga 2008 di Solo akhir pekan ini tersebut.

Menjadi atlet di negeri ini berarti siap hidup susah. Sheilla tahu konsekuensi itu. Ia sudah melihat atlet-atlet yang dulu berjaya tapi setelah pensiun hidupnya biasa-biasa saja. Itu semua tak mengendurkan niatnya untuk tetap hidup dari dunia voli.

Menurut penggila belanja ini, sekarang sudah banyak perusahaan yang mencari pegawai dari jalur voli. PLN juga sudah menawarinya pekerjaan. Di PLN, misalnya, menurut dia, atlet bisa hidup enak dengan bergabung di perusahaan ini. Sebulan, katanya, bisa dapat dua kali gaji, gaji pegawai dan gaji atlet. Tapi, "Saya ingin menjadi artis. Duitnya banyak. Yang (berparas) jelek saja bisa jadi artis, ha-ha-ha...."

Sheilla adalah gadis normal dan tahu diri. Atlet di negeri ini mustahil bisa seperti Anna Kournikova, atlet perempuan dengan bayaran tertinggi di planet. Dia juga tak digaet sponsor tajir Motorola, yang rela merayakan ulang tahun Kournikova ke-18 dengan pesta mewah di klub malam Manhattan dengan band penghibur Maroon 5. Bola voli tak bakal membuatnya bertahan. Itulah sebabnya, ia bermimpi menjadi artis.

Dan gadis ini punya sedikit modal untuk jadi artis. Setidaknya, tubuhnya atletis serta cukup jangkung untuk ukuran gadis Indonesia. Tinggi badannya 170 sentimeter.

Dia juga mengaku memang senang cuap-cuap. "Profesi presenter tampaknya cocok untuk saya," ujar Sheilla. Senyumnya terlihat manis.

Impiannya menjadi presenter ini meletup-letup sejak dia menyaksikan sebuah mini seri dari Jepang, Anchor Woman. Ini adalah kisah hidup Asou Tamaki (diperankan Suzuki Honami), sang penyiar berita di stasiun TV Channel 2. "Keren sekali penampilannya," ujar Sheilla. Acara itulah yang memupuk impiannya untuk menjadi presenter.

Sheilla punya modal lain untuk menjadi presenter, selain punya paras menarik dan tubuh jangkung, yakni jahil, centil, dan cerewet. Saking jahilnya, teman-temannya menjulukinya setan.

Sheilla masih mengenang pada kejadian lucu sepulang bertanding di Gedung Olahraga Pangukan, Sleman, Maret lalu. Ia dan kawan-kawan pergi makan ke sebuah restoran di Yogyakarta. Setelah makan, para pemain Electric berdiri di bawah pohon pendek tapi rimbun. Pohon tersebut rupanya menampung banyak air setelah hujan. Keisengannya pun muncul. Ia menggoyang pohonnya dan semuanya langsung basah.

Sikap iseng, jahil, dan penuh canda adalah pelipur hati Sheilla, terutama setelah ia didera latihan yang berat sepanjang minggu. Ia memang menjalani kehidupan ini dengan penuh canda, bahkan saat ditanya soal kekasih hati.

"Ini sudah pacar kelima," katanya dengan enteng. "Coba tanya orang lain pasti sudah lebih dari sepuluh. Saya baru lima, ya, alhamdulillah, ha-ha-ha...," kata pemilik nomor punggung sembilan ini. Ah, Sheilla.

Sumber: Koran Tempo

Barb Bellini Sulit Bernapas karena Panas

Dengan pengalaman sebagai pemain voli selama hampir 16 tahun, wajar bila Barb Bellini (31) diharapkan pelatih Jakarta BNI Taplus sebagai kapten tim. Bellini pun menjadi satu-satunya pemain asing yang menyandang ban kapten di Proliga 2008.

Saat ini prestasi Jakarta BNI Taplus memang belum terlalu mengkilap. Dari lima kali bermain, pemain nasional Kanada ini baru mampu memberi tiga kemenangan untuk timnya. Hasil ini menempatkan BNI Taplus di posisi keempat klasemen sementara.

Bellini memulai karier voli saat berusia 15 tahun. Ia mengaku tertarik bermain olahraga ini karena senang berkompetisi dan bekerja sama dalam sebuah tim.

Bakatnya pun makin terasah ketika duduk di bangku kuliah dan bermain untuk tim voli putri University of British Columbia (UBC), Vancouver, Kanada.

Kelebihan pemain yang bercita-cita menjadi guru ini terletak pada akurasi dan kekuatan pukulannya. Berkat bakat dan pengalamannya, power hitter alias open spiker yang mengaku tak punya pemain voli favorit ini berhasil masuk tim nasional Kanada di tahun 1998.

Selain bermain di Kanada, Bellini juga sempat menjajal kompetisi-kompetisi di Eropa dan Amerika Latin, seperti Prancis, Puerto Rico, Portugal, dan Italia.

Sering berada jauh dari keluarga dan teman-temannya tak membuatnya sedih atau kesepian. “Semua keluarga dan teman mendukungku, terutama untuk karier di voli,” jelasnya.

Meski begitu, bukan berarti Bellini tidak mengalami kendala di negara-negara baru yang ia singgahi. Cewek yang juga bermain voli pantai ini mengaku saat baru tiba di Indonesia ia mengalami kendala beradaptasi dengan cuaca dan iklim yang berbeda jauh dengan Vancouver, kota asalnya. “Sempat mengalami kesulitan untuk bernapas karena udara di sini sangat panas,” tuturnya.

Tapi, Bellini mengaku sangat senang berada di Indonesia. Masyarakatnya ia nilai baik dan ramah. Bahkan rekan-rekan setimnya pun membantunya beradaptasi, terutama untuk urusan bahasa. “Aku mungkin hanya bisa lima kata dalam Bahasa Indonesia,” katanya sambil tersenyum.

Ia berharap dapat membawa Jakarta BNI Taplus masuk ke babak final four dan menjadi juara Proliga 2008. “Lawan terberat adalah Surabaya Bank Jatim dan Jakarta Electric PLN,” ujarnya. (cw5)

DATA DIRI
----------------------------
Nama Lengkap: Barb Bellini
Tanggal Lahir: 14 Maret 1977
Tinggi/Berat Badan: 186 cm / 72 Kg
Posisi: Power hitter
Pengalaman Timnas:
- PAN American Games 1999
- World Championships 2001
- Grand Prix of 2003
- Numerous NORCECA Tournaments
- Olympic Qualifying Tournaments
Prestasi:
- Juara Pertama 2007 Vancouver Molson Open (voli pantai) bersama Joanne Ross.
- Juara Pertama 2007 Open 2’s Division-Women Seaside Chamber of Commerce (voli pantai) bersama Joanne Ross.
- 1999–2000 CIS (Canadian Interuniversity Sport) Tournament All Stars.
- 1997 – 1999 Canada West All Stars First Team.

Sumber : Bolanews.com,