Veleg Ristan : Berusaha Lepas Dari Bayang-Bayang Fadlan

Baru 3 bulan bergabung dengan Samator, Veleg sudah dipercaya menjadi libero tim Jatim dalam Kejuaraan Piala Presiden beberapa waktu yang lalu. Berbekal defend yang bagus, dengan percaya diri Veleg mampu mengemban tugasnya dengan baik sebagai pengganti Fadlan (libero Samator/Jatim sebelumnya yang telah hengkang dari Samator), hingga berhasil berkontribusi membawa Jatim sebagai pemuncak Kejuaraan tersebut.

Bangga, itu yang dirasakan pemuda yang baru saja berulang tahun ke 18 tersebut.

“Ini (Kejuaraan Piala Presiden) adalah kejuaraan paling berkesan bagi saya”, ungkap pemuda yang sangat menggemari nasi telor sambel itu.Lebih lanjut Veleg menyatakan keterkejutannya, “Saya tidak menyangka akan terpilih, karena sampai satu hari sebelum berangkat ke Malang (babak penyisihan Piala Presiden Zona III), mas Fadlan masih ikut latihan. Tapi, begitu pengumuman daftar pemain, ternyata saya yang terpilih”.

Selama ini, Samator dan Jatim identik dengan libero Fadlan yang telah banyak malang melintang di berbagai kejuaraan berskala nasional dan internasional. Veleg sangat menyadari hal tersebut, namun penyuka Valentino Rossi ini tidak lantas rendah diri.

“Jujur, awalnya saya cukup canggung dan grogi ketika pada meeting nama saya disebut sebagai libero, tapi saya percaya diri dan yakin kalau bisa,” tegas pemuda yang hobby billiar ini mantap.

* * *

Sejak kelas 1 SMP, Veleg telah bergabung dengan klub voli di daerah asalnya Pacitan, IVOP. Berawal dari sana, nama Veleg mulai dikenal setelah mengikuti banyak kejuaraan junior dan pelajar. Di kejuaraan junior dan pelajar, pria yang mengisi waktu luangnya dengan browsing internet dan shopping ini kerap bermain di posisi open spiker. Namun, kadang dia juga diminta bermain sebagai libero.

Ada satu cerita lucu yang diungkapkan Veleg mengenai posisinya sebagai libero ini, “Pada Kejurda Jatim di Bangkalan 2006, Pacitan keluar sebagai juara pertama. Lantas, pengurus Jatim minta agar Pacitan mengirimkan 2 pemain”, demikian ungkap Veleg.

Veleg melanjutkan, ”Pacitan mengirimkan 2 orang spiker termasuk saya”.“Nah, ketika datang TC saya bertanya ke Pak Woto, pengurus kala itu, liberonya siapa Pak?”, cerita Veleg.“Ternyata, Pak Woto menjawab, ya kamu itu liberonya”.

“Saya masih terpingkal-pingkal kalau ingat itu”, ucap Veleg seraya tersenyum.

Usai lulus dari SMAnya di Pacitan (Juli 2008), barulah pemuda yang mengidolai David Beckham itu pindah ke Surabaya dan bergabung dengan Samator. Bercita-cita menjadi pemain nasional serta membela Indonesia di kancah internasional, Veleg berupaya sekuat tenaga agar bisa membanggakan keluarganya.

“Dari dulu, saya ingin sekali menjadi pemain Proliga dan pemain nasional, mendapatkan peringkat setinggi-tingginya di setiap kejuaraan yang saya ikuti, pasti bangga rasanya”, tutur pemuda yang menyukai klub asal Italia AC Milan ini.

“Dulu, seringkali saya berkhayal ingin seperti Aris, Joni atau Ayip, tidak menyangka mimpi tersebut terwujud, sekarang saya bisa bermain bersama mereka”, katanya.

Dibalik tempaan fisik yang diperolehnya setiap hari, pemuda yang gemar jalan-jalan ini mempunyai perasaan yang cukup halus.“Saya tidak susah kalau soal makanan, asal ada telur dan sambel, berangkat”, canda Veleg.

“Kalau makan yang enak-enak, apalagi sampai tidak habis, saya akan merasa bersalah dan menyesal”, tutur Veleg lagi.

“Saya teringat orang-orang yang tidak bisa makan, makanya saya tidak pilih-pilih makanan, apa saja saya mau”, lanjutnya.

* * *

Ketika ditanya siapa pemain voli idolanya, Veleg menjawab dengan mantap, “Joni”.“Selain permainannya yang bagus, diluar lapangan pun dia baik dan asyik”, demikian alasan Veleg.

“Walaupun dia senior, dia masih mau memberi nasihat, sehingga saya tidak sungkan untuk curhat sama dia”, ungkap Veleg.

Menyikapi penonton voli yang kerap mengelu-elukannya, Veleg menanggapinya biasa-biasa saja. “Selama kita tidak terlalu jaim dan tahu batas-batasnya, saya yakin para penonton dan penggemar juga memaklumi”, jabar Veleg.

Meskipun tengah berkonsentrasi penuh dengan voli, namun penyuka angka 4 ini tidak melupakan pendidikannya.Mengaku telat mendaftar, namun tahun depan dia berencana masuk kuliah.

“Pendidikan itu penting dan nomor satu. Voli itu, ibarat berjalan hanya menjadi jembatan. Karena untuk bermain voli hanya terbatas sampai usia tertentu, tidak sampai seumur hidup”, tukas Veleg.

Berbicara mengenai type cewek idamannya, Veleg mengaku tidak muluk-muluk. Pria yang tengah dekat dengan salah satu pemain voli juga ini menuturkan, “Saya menyukai cewek yang tinggi, tidak terlalu putih, rambut panjang, imut, dan baik”, ungkap pemain yang pernah didera cedera lutut yang cukup serius hingga harus dioperasi ini.

Kini Veleg tengah sibuk menjalani TC untuk Kejuaraan Junior Asia Tenggara. Kejuaraan tersebut akan dilangsungkan di Jember 9-16 November 2008. (ef)

Curriculum Vitae :

Nama lengkap : Veleg Dhany Ristan Krisnawan

Nama panggilan : Veleg / Dheny

Tempat / Tgl Lahir : 24 Okt 1990

Daerah asal : Kab. Pacitan, Kec. Donorojo

Tinggi / berat : 175 cm / 67 kg

Bapak : A. N. TuminoI

bu : Suprihatin

Anak ke : 4 dr 5 bersaudara

No. Punggung : 4

Pendidikan :

SMPN 1 DONOROJO

SMAN 1 PUNONG PACITAN

Klub :

2003 : IVOP Pacitan

2008 s/d sekarang : SAMATOR Surabaya

Prestasi :

2006 :

Kejuaraan Junior Asia

Juara 1 Kejurda Remaja, Batu Malang

Juara 1 Kejurda Junior, Bangkalan

Juara 2 Piala Gubernur, Surabaya

Juara 2 Kejurnas Junior, Magetan

2007

Juara 4 Kejurda Junior, nganjuk

Juara 1 Piala Gubernur , Surabaya

Juara 1 Kejurnas Junior, Sragen

Juara 1 Popwil, Nusa Tenggara Timur

Juara 1 Popnas, Samarinda

Juara 1 Piala Presiden, Jakarta