Maya Kurnia Indri Sari, Pemain yang Jadi Sengketa Sparta-Bank Jatim

|

Jangan Komersialkan Saya

Maya Kurnia Indri Sari gerah dengan polemik yang mengiringi kepindahannya ke tim Surabaya Bank Jatim. Bagaimana perasaan dia sebenarnya?


PASUKAN Surabaya Bank Jatim tengah berpesta seusai kemenangan atas Bahana di pentas Livoli Kamis malam (18/12). Namun, Maya Kurnia Indri Sari tidak bisa sepenuhnya ikut gembira. Quicker muda yang jangkung itu masih terganggu dengan pemberitaan mengenai kepindahannya ke Bank Jatim yang masih dipermasalahkan oleh klub lamanya, Sparta Sidoarjo.

"Aduh, Maya ini juga nggak ngerti maunya mereka itu apa. Maya ngerasa perlu ngomong ini sekarang supaya nggak berlarut-larut. Supaya semua pihak ngerti perasaan Maya," sambatnya melalui sambungan telepon.

Menurut siswi SMU Manyar, Gresik, itu, dirinya sudah bukan pemain Sparta. Dia mengundurkan diri tiga tahun lalu, tepatnya saat akan membela Petrokimia Gresik (dulu masih bernama Gresik Phonska) di pentas Livoli 2005. Namun, meski tiga kali dia mengirim surat pengunduran diri, semuanya tidak ditanggapi pengurus.

"Karena sudah tiga kali tidak ada tanggapan, mestinya secara administrasi Maya sudah tidak terikat. Maya sudah lepas dari Sparta sejak saat itu," tuturnya. Namun, saat sudah membela Petro, Sparta masih menggandoli. Petro bahkan dituduh membajak Maya. Gadis yang identik dengan rambut pendek dan pipi tembem itu merasa Sparta belum rela melepasnya.

"Akhirnya, Maya bilang kepada pengurus dan pelatih-pelatih Sparta. Yakni, meskipun secara administratif Maya sudah bukan anggota klub, Maya tetap mau membela Sparta atau Pengcab Sidoarjo setiap ada kejuaraan," bebernya.

Tapi, lanjut Maya, berhubung Sparta tidak masuk level Divisi Utama Livoli, apalagi Proliga, dia harus berjuang mencari klub lain yang bisa mengakomodasi hasratnya bermain di kasta tertinggi kompetisi voli Indonesia. Setelah Petro, dia pindah ke Bogor Prayoga Unitas dan kini Bank Jatim.

Kendati sudah berkeliling Jawa, dia tidak melupakan Sparta. Dia menuturkan, setiap pulang membela Indonesia di berbagai ajang internasional, dia selalu berkunjung ke Sparta. Saat liburan sekolah dan Lebaran, dia bersilaturahmi ke rumah pelatih-pelatihnya. "Maya nggak lupa kok sama klub yang membesarkan Maya," ucapnya.

Kini dia merasa sedih karena selain menggandoli, Sparta sepertinya menginginkan uang transfer. Padahal, dia tidak lagi merasa sebagai pemain klub yang berlatih di Alun-Alun Kabupaten Sidoarjo tersebut. Apalagi, banyak pemain Sparta yang lepas begitu saja tanpa dipermasalahkan pengurus.

"Kok mereka sampai segitunya memberati Maya ke Bank Jatim. Apa Maya ini punya mereka? Yang paling berhak atas Maya kan orang tua. Nah, ayah ibu Maya aja mendukung. Maya ini bukan barang, kok dikomersialkan seperti itu? Maya kecewa," beber gadis yang keluarganya berdomisili di Waru tersebut.

Maya menjelaskan, kepindahannya ke Bank Jatim bukan karena uang, tapi dia memang berniat mengembangkan potensi. Di klub yang dibesut pelatih Tiongkok Huang Mian Cheng tersebut, dia melihat kesempatan untuk berkembang. Bermain bersama nama-nama besar seperti Rianita Panirwan, Ana Yohanna, dan Lilin Lindawati adalah pengalaman tak ternilai.

Sementara itu, Ketua Sparta Hartono membenarkan bahwa Maya pernah mengirim surat pengunduran diri. Tapi, dia membantah pengurus tidak menanggapinya. "Surat dia sudah kami balas. Intinya, dia tidak boleh pindah ke klub lain yang masih di lingkup Jawa Timur. Kalau statusnya hanya pinjaman, boleh," jelasnya. (ko)

Data Diri

Nama: Maya Kurnia Indri Sari

Lahir: Sidoarjo, 17 Februari 1992

Orang tua: Suwaji (ayah)/Endra Sri Rahayu (ibu)

Postur: 174 cm/62 kg

Klub:

Surabaya Bank Jatim (2008-...)

Bogor Prayoga Unitas (2008)

Gresik Phonska (2005-2007)

Sparta Sidoarjo (1999-2005)

Sumber : Jawa Pos

0 komentar: