Novia Andriyani, Kapten Muda Petrokimia

|

Bagi Novia Andriyani, menjadi pemimpin di antara teman-teman sebaya, bahkan lebih tua, awalnya tak nyaman. “Seperti ada beban berat di pundak saya karena semua seperti bergantung pada performa saya,” kata pemain jebolan IVOP (klub voli amatir asal Pacitan) itu.

Ia mengaku rasa itu muncul ketika timnya bertemu Surabaya Bank Jatim. Saking tegangnya, Novia mengaku sempat gemetar. Tapi, perlahan-lahan Novia bisa mengatasi masalah itu. Kendati timnya kalah 0-3 dari Surabaya Bank Jatim, Novia mampu memotivasi rekan-rekannya untuk memberikan perlawanan ketat.

Pengalaman menjadi kapten di kompetisi Proliga berbeda dengan yang lain. Sebelumnya cewek kelahiran 15 November 1991 pernah menjadi kapten di timnas voli yang berlaga dalam Piala Asia 2008 dan kapten tim Petrokimia pada Livoli Divisi satu di Blora, Jateng, 2008.

Ketika bertemu Jakarta Popsivo Polwan, Minggu (18/1), anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Effendi Rusmianto - Lilik Suryani ini berperan besar mengangkat moral timnya. Betapa tidak? Petrogres sempat tertinggal 0-2, tapi berkat motivasinya tim asal Gresik itu berbalik menang di tiga set berikutnya. “Ini kerja keras semua elemen tim,” tutur pemain dengan tinggi 171 cm itu.

Pelatihnya asal Cina, Wang Jun, memuji sang kapten. “Bagi saya, Novia bukan sekadar kapten, tapi juga seorang motivator sekaligus kreator permainan. Asalkan tidak besar kepala, saya yakin dia akan jadi pemain besar,” katanya.

0 komentar: