Tim Putri Binus Juara Voli Unpar

| 0 komentar

UI Kalahkan UPH pada Final Kelompok Putr

BANDUNG, (PR).-Tim bola voli putri Bina Nusantara (Binus) menjadi juara Invitasi Bola Voli Unpar setelah menaklukkan tuan rumah Universitas Parahyangan 3-2 (25-19, 25-15, 23-25, 24-26, 18-16) pada pertandingan final di Gedung Serbaguna Universitas Parahyangan, Jln. Ciumbuleuit Bandung, Kamis (9/10).

Sementara itu, posisi ketiga putri diraih oleh tim Institut Bisnis dan Ilmu Informatika (IBII).

Untuk putra, tim Universitas Indonesia (UI) keluar sebagai juara setelah mengalahkan Universitas Pelita Harapan (UPH) 3-0 (25-23, 26-24, 25-23). Sementara itu, tempat ketiga diduduki Universitas Kristen Maranatha setelah menaklukkan Universitas Krida Wacana (Ukrida) 3-0 (25-12, 25-21, 25-13).

Pertandingan final putri berlangsung ketat diwarnai saling menyusul angka. Kedua tim tetap menampilkan permainan terbaiknya. Pada awal pertandingan, kedua tim bermain kurang lepas sehingga sering melakukan kesalahan sendiri.

Memasuki pertengahan set pertama, tim Binus mulai melancarkan variasi smes dan berhasil mencetak poin. Hal itu berbeda dengan tim Unpar yang bermain kurang bersemangat sehingga serangannya sering kali lemah. Set pertama pun dimenangi Binus dengan angka 25-19.

Memasuki set kedua, tim Binus semakin percaya diri dan bermain lepas. Melalui variasi smes yang didominasi oleh Shelley dan Marlina, tim Binus meninggalkan perolehan poin Unpar dan memenangi set kedua 25-15.

Kemenangan dua set sempat membuat tim Bina Nusantara lengah. Pada set ketiga, tim Unpar memberikan perlawanan melalui variasi permainan Lulu, Phepy, Inge, dan Fransisca sehingga dapat memimpin perolehan poin. Sementara itu, pemain tim Binus mulai kehabisan stamina sehingga kurang fokus dalam bermain. Tim Unpar pun mencuri set ketiga dengan kedudukan 25-23.

Mental tim Unpar semakin naik setelah memenangi set ketiga. Bak mesin diesel, tim Unpar mulai menampilkan kemampuan terbaiknya. Meskipun sempat tertinggal 19-24, Lulu dkk. tetap memberikan perlawanan dengan mengumpulkan poin demi poin.

Permainan tim pun semakin variatif dengan menggunakan blocking untuk menghalau smes pemain Binus. Sementara itu, tim Binus mulai kelelahan. Setelah terjadi deuce, set keempat dimenangi oleh Unpar dengan kedudukan 26-24.

Memasuki set kelima, permainan semakin memanas dan berlangsung ketat. Saling menyusul angka tetap mewarnai permainan sejak awal set tersebut. Namun, pada akhir pertandingan, tim Unpar sering melakukan kesalahan sendiri terutama dalam melakukan servis. Hal itu menjadi peluang bagi Binus untuk menghasilkan poin hingga memaksa terjadi deuce. Pertandingan pun ditutup melalui smes dari Marlina yang sekaligus menentukan kemenangan Binus.

Kesalahan dalam melakukan servis diakui pelatih Unpar Edi Firdaus, merupakan salah satu kelemahan timnya. "Latihan tim kurang maksimal termasuk dalam melakukan servis," ujarnya.

Meskipun demikian, ia tetap merasa bangga dengan permainan timnya karena tetap menampilkan permainan terbaiknya meski sempat tertinggal dua set. Ia mengakui, timnya kurang bermain lepas pada awal pertandingan karena bermain di depan suporternya. Selain itu, tim Unpar baru kali ini memasuki babak final sehingga timbul rasa grogi.

Pelatih tim Binus Effendi mengatakan bahwa timnya bermain lepas saat bertanding. Ia mengakui, stamina timnya sempat terkuras pada set ketiga dan keempat sehingga lawannya sempat menyamakan kedudukan.

Binus beruntung karena memiliki tosser Florence, yang tampil baik pada set kelima. "Selain mampu memberikan umpan bola yang baik, dia juga bisa melihat posisi pemain," ujarnya. (CA-185)***